Alasan EVOS Clover sering blunder di MPL ID S10
EVOS Clover sedang berada dalam kondisi yang kurang baik. Hal ini bahkan terjadi sejak MPL ID S10, musim di mana EVOS Legends gagal lolos playoff untuk pertama kalinya.
Setelah ditinggal para legenda dan para pemain bintang, Clover bisa dibilang satu-satunya senior di roster Macan Putih ketika itu. Tanggung jawab yang diusung tentu besar, dia juga jadi harapan dalam dan luar arena untuk tim.
Benar saja, EVOS Clover gagal mengangkat ekspektasi. Dijadikan kapten ketika itu dan punya tanggung jawab mengayomi tim ingame dan outgame, pemain bernama Hafizhan Hidayatullah itu malah jadi tak maksimal bermain.
Entah berapa kali mantan pemain Aura Fire itu melakukan blunder di MPL ID S10. Entah terlalu offside, laning yang buruk, dan pengambilan keputusan yang kurang sempurna.
Tak kaget jika dia jadi bulan-bulanan netizen sejak itu. Sampai-sampai pasca season 10, EVOS Clover digantikan oleh Branz pada semua turnamen yang diikuti EVOS hingga terakhir juara IESF WEC 2022.
Sampai akhirnya di Empetalk terbaru, player yang juga sering dipanggil Mbappis itu blak-blakan soal apa yang terjadi di season 10. Ia mengungkap alasan mengapa sangat sering blunder dan tak bisa maksimal sebagai seorang goldlaner.
“Saya lumayan kesal dengan hujatan di season 10, karena di season 7,8, dan 9 lumayan cuek kan. Alasannya karena kami sudah se-effort itu dan saya ada tugas untuk kontrol tim sambil main juga positioning. Itu susah banget wah gila,”
“Bukan rotasi lebih ke arah perangnya ngapain gitu-gitu. Saya harus ngomong sambil positioning dan nembak juga. Saya akui susah banget.”
“Makanya saya sering offside (blunder) karena ngomong terus kelewatan. Saat main saya tak lagi mikirin positioning atau damage-in musuh, tapi mikirin tim saya gerak-nya ke mana dan ngapain. Pusing banget ternyata dan tak bisa.”
“Momen saya salah move biasanya karena nge-blank karena tak mikirin bukan ke saya sendiri tapi orang lain. Dan itu memang banyak banget momennya,” papar dia.
Clover mengaku sudah bilang ke Zeys akan kesulitan ini tapi diminta terus mencoba. Dan akhirnya sadar bahwa marksman harus fokus dan memilikirkan mekanik juga.
Sumber : Oneesport.id